29 C
Semarang
, 13 Oktober 2025
spot_img

Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang 2025

Dishub juga telah menyiapkan sejumlah titik parkir resmi untuk masyarakat yang ingin menyaksikan acara.

SEMARANG, Jatengnews.id – Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang (PPLHS) 2025 dipastikan berlangsung lebih semarak dengan kolaborasi seni tari, orkestra, dan pertunjukan kembang api di kawasan Tugu Muda dan Museum Mandala Bhakti, Selasa (14/10/2025) mulai pukul 18.00 WIB.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang menyiapkan rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus kendaraan di sejumlah ruas jalan utama. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi kepadatan dan memastikan keamanan pengunjung selama acara berlangsung.

Baca juga: Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang 2025 Siap Tampil Spektakuler

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Semarang menyampaikan bahwa penutupan dan pengalihan arus akan dimulai pukul 17.00 WIB hingga acara selesai di beberapa titik strategis, antara lain:

– Jl. Mgr. Soegijopranoto,

– Jl. Dr. Soetomo,

– Jl. Pandanaran, dan

– Jl. Pemuda.

Dishub juga telah menyiapkan sejumlah titik parkir resmi untuk masyarakat yang ingin menyaksikan acara, yakni di Pasar Bulu, Kampus Udinus, Gereja Katedral, dan ruko-ruko kawasan Jl. Pandanaran.

“Kami mengimbau masyarakat agar mematuhi petunjuk petugas di lapangan dan menggunakan area parkir yang telah disediakan. Hindari memarkir kendaraan di badan jalan untuk menjaga kelancaran arus,” demikian disampaikan pihak Dishub melalui akun resmi @dishubkotasmg.

Dishub juga menegaskan bahwa rekayasa lalu lintas sudah akan dilakukan sehari sebelum acara, pada Senin (13/10/2025), saat digelar gladi bersih di kawasan Tugu Muda.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Semarang, Puspita Rini, menyampaikan bahwa tahun ini peringatan PPLHS dikemas lebih interaktif dan menghibur.

“Tidak hanya teatrikal perjuangan, tetapi juga kolaborasi seni berupa tari dan musik orkestra agar lebih hidup dan menggugah semangat. Kami ingin masyarakat bisa menikmati sekaligus mengenang perjuangan para pahlawan,” jelasnya.

Puspita menambahkan, kegiatan ini melibatkan lebih dari 1.900 peserta, terdiri dari TNI, Polri, Pramuka, Tagana, Karang Taruna, pelajar SMA/SMK, serta berbagai komunitas seni.

Selain itu, acara juga didukung oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) yang menghadirkan workshop kupas sejarah, pameran arsip, Bunda Literasi berpuisi, dan pemutaran film heroik, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang menampilkan keroncong kemerdekaan.

Baca juga: Monumen Pertempuran Lima Hari di Semarang, Terabaikan dan Butuh Perhatian

Puncak peringatan akan ditutup dengan teatrikal perjuangan kolosal oleh Teater Pitulas, menampilkan adegan heroik Pertempuran Lima Hari di Semarang 1945. Pertunjukan tersebut diiringi orkestra dan tarian kolaboratif, serta ditutup dengan pertunjukan kembang api sebagai simbol semangat perjuangan yang terus menyala.

Pemerintah Kota Semarang berharap, PPLHS 2025 tidak hanya menjadi tontonan budaya, tetapi juga momentum yang memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan warga terhadap Kota Semarang sebagai kota pejuang. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN