30 C
Semarang
, 17 Desember 2025
spot_img

UIN Walisongo Jadi Tuan Rumah FGD Penguatan Tata Kelola PTKIN se-Jateng

UIN Walisongo Semarang menjadi tuan rumah FGD terkait tata kelola PTKIN untuk meningkatkan daya saing di tingkat global.

SEMARANG, Jatengnews.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjadi tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Tata Kelola Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon.

Adapun, kegiatan ini digelar selama tiga hari, Sabtu hingga Senin (13–15 Desember 2025), di Griya Persada Hotel, Bandungan, Kabupaten Semarang.

Baca juga : SCU Raih Anugerah Cendekia Dharma Nusantara di KEK Kendal 2025

FGD mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi PTKIN se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon Menuju Universitas Bereputasi Global” sebagai upaya memperkuat tata kelola kelembagaan dan meningkatkan daya saing PTKIN di tingkat nasional maupun global.

Kegiatan tersebut dihadiri Forum Pimpinan PTKIN, mulai dari rektor, wakil rektor, dekan, hingga pimpinan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Sebanyak delapan PTKIN turut ambil bagian, yakni UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN Salatiga, UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Prof. KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, UIN Sunan Kudus, UIN Siber Syech Nurjati Cirebon, dan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., menegaskan bahwa sinergi dan kolaborasi antarkampus PTKIN merupakan fondasi utama dalam memperkuat tata kelola dan peran strategis perguruan tinggi keagamaan di tengah masyarakat.

“UIN Walisongo adalah kampus kemanusiaan. Siapapun rektornya, spirit ini harus terus dijaga. Sinergi, khususnya dalam konteks wilayah, menjadi keharusan agar PTKIN semakin berdaya dan berdampak,” ujar Prof. Nizar.

Ia menambahkan, Forum Teh Poci tidak hanya menjadi ruang diskusi formal, tetapi juga wahana mempererat silaturahmi, memperkuat jejaring, serta berbagi praktik baik antar-PTKIN.

“Forum ini menjadi ruang membangun kepercayaan, berbagi pengalaman, dan membuka peluang kerja sama yang saling menguatkan. Kehadiran seluruh pimpinan menjadi modal awal yang sangat positif,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Forum PTKIN se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon, Prof. Dr. Zaenal Mistakim, M.Ag., yang juga Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, mengapresiasi UIN Walisongo atas dukungan dan fasilitasi penyelenggaraan forum tersebut.

Menurutnya, forum yang telah berjalan puluhan tahun ini perlu terus dioptimalkan agar menghasilkan kerja sama yang lebih konkret dan berkelanjutan.

“Forum ini sudah lama ada, namun kerja sama riil masih perlu diperkuat. Melalui pertemuan ini, kami berharap lahir langkah-langkah nyata yang berdampak langsung bagi penguatan masing-masing PTKIN,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa UIN Walisongo layak menjadi rujukan standar tata kelola PTKIN di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

“Standar tata kelola kita adalah UIN Walisongo. Melalui sidang-sidang komisi, kami berharap muncul rekomendasi strategis yang memperkuat sinergi dan kolaborasi antar-PTKIN,” tegasnya.

Dalam rangka mendorong tata kelola yang transparan dan akuntabel, FGD Forum Teh Poci turut menghadirkan Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Dr. Ir. Donny Yoesgiantoro, M.M., M.P.A., serta Komisioner KIP Syawaludin, M.H., sebagai narasumber.

Keduanya memaparkan pentingnya keterbukaan informasi publik di lingkungan perguruan tinggi negeri sebagai bagian integral dari pelayanan publik dan tata kelola kelembagaan yang modern.

Baca juga : Dugaan Kecurangan Penerimaan Mahasiswa Baru, Dua PTN Negeri di Jawa Tengah Disidak KPK

Melalui forum ini, PTKIN se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon diharapkan mampu memperkuat kolaborasi strategis, meningkatkan kualitas tata kelola, serta melangkah bersama menuju universitas bereputasi global dengan menjunjung tinggi prinsip transparansi dan keterbukaan informasi publik. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN