Semarang, Jatengnews.id – DPD PDI Perjuangan Jateng angkat bicara soal caleg suara terbanyak namun terancam tidak dilantik karena aturan partai atau yang dikenal dengan sistem Komandan Te.
Bendahara DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng mengatakan, pihaknya menghormati para Caleg yang mengikuti proses jalur resmi. Menurutnya, sistem Komandan Te tersebut telah disosialisasikan jauh-jauh hari melalui ketua cabang pada tahun 2021 lalu.
Baca juga: Terancam Tidak Dilantik, Caleg PDIP Solo Raya Somasi KPU
“Tahun 2022 kita juga roadshow semua KomandanTe sosialisasi, pertangahan 2023 sosialisasi juga dilakukan Komandan Te per Dapil. Harusnya tiap orant pahami sistem itu,” katanya beberapa waktu lalu.
Meski PDIP saat ini ada pihak yang melakukan proses penggugatan atas sistem Komandan Te, dirinya mengaku tetap menghormati dan tidak mempermasalahkan karena sistem tersebut telah disepakati sesuai Peraturan Partai (PP) nomor 01 tahun 2023.
Pasalnya, sistem ini pastinya ada berbagai kritikan yang masuk, namun dirinya berpendapat jika memang ingin memperbaiki dilakukan sebelum SK keluar.
Sementara, baru-baru ini memang ada upaya dari pihak caleg di kabupaten/kota Jateng yang ingin melayangkan gugatan dengan membawa nama organisasi Banteng Soca Lueiro.
Baca juga: PDIP Ngeyel Minta Penetapan Prabowo – Gibran Ditunda
Ketua Banteng Soca Ludiro, Wawan Mulung mengatakan, ada 20 caleg PDIP dari kabupaten/kota di Jateng terancam gagal dilantik karena sistem tersebut.
Terlihat, pihaknya juga telah melakukan protes hingga ke KPU Jateng pada Senin (29/4/2024) lalu. “Protes ini dilakukan sola sisten Komandan Te yang diberlakukan di Jateng. Setelah pemilu dilakukan terjadi banyak sekali protes-protes yang mana Komandan Te ini banyak sekali permasalahan,” ungkapnya beberapa waktu lalu saat di Kantor KPU Jateng.(kamal-02)
