
JOGJAKARTA, Jatengnews.id – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan penguatan kapasitas dan kepemimpinan bagi pengurus periode 2025-2030.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, Selasa–Rabu (24–25 Juni 2025), di Jungwok Blue Ocean Resort, Gunungkidul, Yogyakarta.
Baca juga: Pemprov Jateng dan PKK Jateng Terus Sosialisasikan Pendaftaran Program CKG
Pelatihan ini bertujuan membekali para pengurus PKK dengan kemampuan organisasi, manajemen program, kepemimpinan kolaboratif, hingga strategi pemecahan masalah. Seluruh sesi dipandu oleh Bangkit Ari Sasongko, Direktur LPP SLH dari NGO HIV/AIDS Banjarnegara.
Pelatihan disusun secara interaktif agar peserta aktif terlibat dari awal hingga akhir. Mulai dari kerja kelompok, diskusi terbuka, games edukatif, hingga metode simulasi pemecahan masalah.
“Kami jadi sadar, ternyata mengurus PKK itu perlu ilmu. Bukan sekadar kumpul arisan atau ngobrol biasa,” ujar Zubaidah, salah satu peserta.
Para peserta juga dilatih menyusun program berbasis isu aktual seperti kesehatan, ekonomi keluarga, gender, pendidikan anak, dan lingkungan hidup. Semua disusun berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan nyata masyarakat.
Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Indah Sumarno, mewakili Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menekankan pentingnya sinergi antara pengurus lama dan baru.
“Beban PKK itu kompleks, mulai dari pencegahan pernikahan dini, penyuluhan ibu hamil, hingga posyandu lansia. Semua butuh kepedulian dan kekompakan,” ujar Nawal dalam arahannya.
Sekretaris TP PKK Provinsi, Ema Rachmawati, juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi terbuka dalam tim. “Dalam organisasi, kita harus belajar berbagi peran dan saling mendukung. Jangan ada yang menutup diri, karena kita satu tujuan,” katanya.
Materi yang dibawakan menekankan pentingnya kerja tim dengan tiga peran utama, Front Line (pemimpin), Support System (penyusun konsep dan data), dan Ground Zone (pelaksana lapangan). Semuanya harus bekerja secara sinergis.
“PKK adalah aset sosial luar biasa. Tugasnya adalah tugas kenabian, membantu sesama manusia,” tegas Bangkit Ari Sansongko.
Baca juga: Gus Yasin Minta PKK Jateng Kolaborasi dan Bantu Pemerintahan Jateng
Tim ahli PKK, Fachruroji, juga mengingatkan pentingnya membuat program berdasarkan skala prioritas agar tepat sasaran.
“Tanpa kajian, program bisa meleset. Kita harus tahu mana yang mendesak dan berdampak langsung ke masyarakat,” katanya.
Hari kedua kegiatan ditutup dengan kunjungan lapangan ke CV Pendawa Kencana, pusat pertanian inovatif di Jogja. Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin, turut hadir langsung memimpin orientasi lapangan.(02)