
KENDAL, Jatengnews.id – Tim PPK Ormawa Kopma Dewantara Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) sukses mengembangkan wisata edukasi Desa Ngesrepbalong melalui tiga program unggulan, yaitu kelas ecoprint, kelas dolanan anak, dan kelas menggambar media alam.
Kegiatan ini diikuti anak-anak usia sekolah dasar dari berbagai dusun, dengan tujuan mengenalkan seni ramah lingkungan sekaligus melestarikan budaya lokal.
Baca juga: PPKO Kompa UPGRIS dan Warga Ngresepbalong Gelar Tradisi Merti Dusun dan Ngrumati Gempol
Pada kelas ecoprint, anak-anak diajak belajar mencetak motif daun dan bunga pada totebag menggunakan teknik ramah lingkungan.
Ketua PPK Ormawa Kopma Dewantara UPGRIS, Putri Devintha Aprillya, menjelaskan bahwa ecoprint merupakan metode pencetakan alami tanpa bahan kimia berbahaya, sehingga aman sekaligus mendidik anak menjaga lingkungan.
Selain itu, kelas Dolanan Anak menghadirkan permainan tradisional Jawa seperti egrang, bakiak, dan dakonan. Aktivitas ini tidak hanya melatih ketangkasan, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan.
Menurut Dr. Maria Ulfah, dosen pendamping PPK Ormawa, pelestarian dolanan anak dapat dilakukan melalui festival, lomba, maupun workshop agar generasi muda tetap mengenal budaya lokal.
Baca juga: Curug Lawe Secepit: Energi Hijau yang Menjaga Alam dan Memberdayakan Desa
Program ditutup dengan kelas menggambar media alam di Sungai Kaligading. Anak-anak menggambar dengan cat akrilik di atas talenan kayu dan batu, kemudian bermain air bersama. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar sekaligus bermain yang menyenangkan.
Dengan adanya wisata edukasi di Desa Ngesrepbalong, PPK Ormawa Kopma UPGRIS berharap anak-anak dapat lebih mencintai alam, menjaga lingkungan, serta melestarikan budaya Jawa melalui kegiatan kreatif dan interaktif. (01).