27.5 C
Semarang
, 11 November 2025
spot_img

Ketua DPRD Jateng Dorong Budidaya Ikan Beong untuk Lestarikan Ikan Endemik di Magelang

Langkah ini penting agar ikan khas Magelang tersebut tidak punah akibat perburuan berlebih.

SEMARANG, Jatengnews.id – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, memberikan perhatian serius terhadap pelestarian ikan endemik lokal, khususnya melalui budidaya ikan Beong.

Sumanto sapaan akrabnya menilai, langkah ini penting agar ikan khas Magelang tersebut tidak punah akibat perburuan berlebih, sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat.

Sumanto mencontohkan, ikan Beong yang hidup di Kali Progo, Magelang, kini sudah mulai dibudidayakan di Loka Ngrajek, Kabupaten Magelang. Namun, produksi masih terbatas karena masa panennya yang relatif lama.

Baca juga: Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Adanya Perdes Tanggap Kesenian Tradisional

“Budidaya Ikan Beong sudah bisa dilakukan di Loka Ngrajek. Sudah banyak indukannya, tapi masa panennya sekitar satu tahun karena awalnya ikan liar dari Kali Progo,” ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, budidaya ikan Beong sangat penting karena ikan ini memiliki nilai gizi tinggi dan menjadi bahan utama kuliner khas Magelang, Mangut Beong. Penelitian bahkan menyebutkan, kandungan Omega-3 ikan Beong lebih tinggi daripada ikan Salmon.

Ia berharap riset di bidang perikanan terus dikembangkan agar masa panen Ikan Beong bisa lebih singkat dan produktivitas meningkat.

“Perlu penelitian agar masa panennya bisa lebih cepat, misalnya dua atau tiga bulan sudah bisa panen. Itu akan lebih ekonomis,” kata Sumanto.

Selain ikan Beong, Sumanto juga mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah untuk mengembangkan ikan endemik lain seperti ikan Bader dan Wader, agar populasi ikan lokal tetap terjaga dan bernilai ekonomi tinggi.

Sementara itu, Kepala DKP Jateng Endi Faiz Effendi menyampaikan bahwa minat masyarakat terhadap budidaya ikan Beong cukup tinggi. Namun, tantangan yang dihadapi adalah tingkat kematian ikan mencapai lebih dari 50 persen, karena ikan Beong terbiasa hidup di air mengalir dengan makanan alami.

“Selain panennya lama, tingkat kematian juga tinggi karena Beong hidup di alam bebas dan butuh asupan makanan alami. Saat dibudidaya, harus beradaptasi dengan pakan ikan,” jelas Endi.

Baca juga: Ketua DPRD Jateng Sumanto Hadiri Rakor Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia

Endi menambahkan, pihaknya berencana menggandeng peneliti dari BRIN dan UGM untuk mempercepat keberhasilan budidaya ikan Beong. Ia juga mengapresiasi perhatian Ketua DPRD Jateng terhadap sektor perikanan, termasuk dukungan revitalisasi Balai Benih Ikan (BBI) di berbagai daerah.

“Revitalisasi BBI seperti di Loka Ngrajek akan menghasilkan benih berkualitas. Selama ini Loka Ngrajek juga menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dan pelajar untuk edukasi perikanan,” tandasnya. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN