SEMARANG, Jatengnews.id – KONI Kota Semarang menekankan bahwa pembinaan atlet tidak hanya bergantung pada aspek teknis, tetapi juga pada kepatuhan terhadap berbagai aturan keolahragaan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum I KONI Kota Semarang, Helly Sulistyanto, dalam kegiatan Koordinasi Kerjasama Permasalahan Peraturan Keolahragaan di Semarang, Kamis (27/11/2025).
Baca juga: KONI Kota Semarang Dukung Sujarwanto Pimpin KONI Jateng
“Jika KONI atau cabang olahraga terjerat persoalan hukum, pembinaan pasti ikut terhambat,” ujarnya.
Helly menjelaskan bahwa banyak peraturan berkaitan dengan administrasi dan penyelenggaraan kegiatan, sehingga pemahaman regulasi menjadi kunci untuk menghindari masalah hukum.
Sekretaris Umum KONI Kota Semarang, Teguh Setyono, menambahkan bahwa penggunaan dana hibah harus sepenuhnya mengikuti proposal dan peruntukan yang disetujui.
“Semua kegiatan wajib dipertanggungjawabkan secara tepat sesuai aturan,” tegasnya.
Narasumber dari Kejari Kota Semarang, Dispora, dan Bagian Hukum Pemkot turut menyoroti pentingnya pembaruan informasi mengenai aturan keuangan pemerintah.
Baca juga: KONI Kota Semarang Jajaki Kerja Sama Berkelanjutan dengan ASCA
Kepala Dispora Kota Semarang, Fravarta Sadman, menegaskan tiga regulasi utama yang harus dipatuhi, yakni UU No. 11/2022, PP No. 86/2021, dan Perda Kota Semarang No. 1/2019.
“Tiga aturan ini wajib dipahami agar pembinaan olahraga tidak terganggu persoalan hukum,” katanya.(02)
