29.1 C
Semarang
, 28 Juni 2025
spot_img

Innalillahi, Pendiri Teater Lingkar Mas Ton Berpulang di Usia 70 Tahun

Beliau itu orang yang menjaga nyala api tradisi. Bahkan, sudah lebih dari 300 kali menggelar wayangan malam Jumat Kliwon di Semarang

SEMARANG, Jatengnews.id – Di sebuah rumah di Jalan Gemah Raya No. 1 Kota Semarang, Sabtu pagi itu, udara terasa berbeda. Aroma dupa dan bunga kamboja menyambut para pelayat yang datang satu per satu. Mereka bukan sekadar hadir.

Mereka mengantar kepergian seorang maestro. Seorang budayawan yang diam-diam telah menghidupkan ratusan malam budaya di Kota Semarang.

Suhartono, atau yang akrab disapa Mas Ton, telah pergi. Di usia 70 tahun, pendiri Teater Lingkar itu menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu dini hari, 28 Juni 2025, sekitar pukul 03.00 WIB di salah satu rumah sakit di Semarang.

Baca juga: Sujiwo Tejo Kenang Mas Ton: Penggagas Wayangan Jumat Kliwon di Semarang

Wafatnya Mas Ton menyisakan duka mendalam di hati para seniman, budayawan, tokoh agama, hingga masyarakat yang selama ini mengenalnya sebagai penjaga tradisi. Namun di antara ratusan pelayat yang hadir, satu sosok menarik perhatian: Sujiwo Tejo. Budayawan nyentrik itu datang tanpa gemerlap, hanya dengan raut duka dan segunung kenangan.

“Beliau itu orang yang menjaga nyala api tradisi. Bahkan, sudah lebih dari 300 kali menggelar wayangan malam Jumat Kliwon di Semarang,” kenang Sujiwo Tejo.

Sejarah Teater Lingkar

Mas Ton, dikenal sebagai pendiri dan penggerak utama Teater Lingkar Semarang, sebuah kelompok teater yang berdiri sejak 1980 dan konsisten menghidupkan dunia seni peran di Jawa Tengah.

Mas Ton mendirikan Teater Lingkar bukan sekadar sebagai wadah berkesenian, melainkan sebagai ruang pendidikan karakter, kebudayaan, dan pengabdian sosial. Filosofinya sederhana namun kuat: teater adalah pembelajaran hidup.

Teater Lingkar resmi berdiri pada 4 Maret 1980. Kala itu, Mas Ton bersama sejumlah rekan pegiat seni di Semarang berinisiatif membentuk kelompok teater yang mampu mewadahi siapa saja, dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Berawal dari Genuk Krajan, Teater Lingkar kini bermarkas di Jl. Gemah Jaya I/1, Kelurahan Sampangan, Kota Semarang. Di sanalah ruang latihan, pertunjukan, hingga sanggar anak-anak dikembangkan.

Sebagai pendidik non-formal, Mas Ton mengembangkan kurikulum latihan rutin yang mencakup teknik akting, observasi karakter, dan pembentukan kepekaan sosial. Ia percaya bahwa pemain teater harus memahami kehidupan secara utuh.

Baca juga: Teater Lingkar Gelar Pementasan Lakon “Sang Panggung”

Tak hanya bagi dewasa, Mas Ton juga menggagas sanggar Sindhu Laras Bocah, yang mewadahi anak-anak dalam pelatihan seni tradisional seperti karawitan, tari, dan wayang.

Karya dan Dedikasi

Selama lebih dari empat dekade, Teater Lingkar telah mementaskan berbagai naskah lokal hingga mancanegara. Beberapa karyanya antara lain Grafito (1980), Kali Ciliwung, Orang Kasar (Anton Chekhov), dan Sepasang Merpati Tua yang dipentaskan untuk memperingati 45 tahun Teater Lingkar pada 2025 dan lainnya. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN