Semarang, Jatengnews.id – Warga Gayamsari Kota Semarang, mulai mengeluhkan kesehatannya akibat banjir yang menggenangi beberapa wilayah sejak beberapa hari lalu hingga Sabtu (16/3/2024).
Warga Tambakrejo, Sukoco mengaku, mengeluhkan sakit flu dan enggak enak badan pasca sungai Banjir Kanal Timur (BKT) meluap sehingga akibatkan banjir.
Baca juga: Banjir Rendam 1.500 Hektare Lahan Pertanian di Kudus
“Keluhannya batuk pilek, greges sama alergi, terus rangen (gatel-gatal akibat terendam air seperti jamur),” ucapnya kepada Jatengnews.id usai mendatangi posko kesehatan, Jumat (15/3/2024) kemarin.
Menurutnya, banjir keli ini merupakan yang paling parah hingga rumahnya sudah terendam banjir selama dua hari dan akibatkan timbulnya penyakit.
Usia periksa, Sukoco diberi obat alergi, vitamin, radang dan saleb untuk penyakit kulitnya yang disebabkan terlalu sering terendam air.
“Keluarga juga sama (ada yang sakit), tapi belum berobat,” imbuhnya kondisi keluarganya usai dua hari terendam banjir.
Meskipun sudah ada posko kesehatan di Jalan Kaligawe Kota Semarang, dirinya yang bertempat tinggal lumayan jauh dari posko mengaku belum ada tim medis yang sampai menjamah atau mendatangi rumah-rumah warga.
Warga lain, Sutriman (70) mengaku alami batuk-batuk atau flu sejak terjadinya banjir melanda wilayahnya, sehingga ia berobat.”Ini saya diberi obat sirup,” akunya.
Kondisi ini, tidak hanya menyerang orang tua, melainkan juga anak-anak. Warga Kaligawe, Shinta mengaku, anaknya yang berusia dua tahunan ini mengalami flu dan demam.
Baca juga: Kisah Warga Kota Semarang Panen Ikan Nila Dikala Musibah Banjir
“Demam sama batuk pilek. Banjir sudah 3 harian setelah hujan,” akunya sambil menggendong anaknya ke posko kesehatan.
Dirinya berharap, pemerintah mengadakan pelayanan banjir yang mendatangi rumah-rumah atau perkampungan warga.”Karena kita harus kesini, jalannya agak jauh,” katanya. (Kamal-02)
