SEMARANG, Jatengnews.id – Sebanyak 95 mahasiswa mengikuti wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Elisabeth Semarang yang digelar di Aula Lantai 2, Kamis (4/12/2025).
Para wisudawan berasal dari Program Studi (Prodi) D3 Keperawatan, S1 Ilmu Keperawatan, Profesi Ners, dan S1 Gizi.
Ketua Panitia Wisuda, Apolonia Antonilda Ina, MAN, menyampaikan pesan agar para lulusan tetap menjaga nama baik almamater STIKes Elisabeth di mana pun berada.
Baca juga: 107 Mahasiswa Ikuti Wisuda STIKes Elisabeth Semarang 2024
Ia juga mengingatkan agar budaya 5S dan 1D—Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, dan Disiplin—terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, semangat Deus Providebit juga diminta tidak dilupakan, yaitu Peacemaker (pembawa damai), Responsibility (bertanggung jawab), Openness (keterbukaan), Visioner (berpandangan jauh ke depan), Innovation, Diversity, Environmental concern, Brotherhood, Integrity (integritas) dan Trustworthy.
“Jadi, tetap bawa nilai-nilai itu ke mana pun berada,” tegas Bu Nia sapaan akrabnya kepada Jatengnews.id.
Sementara itu, Ketua STIKes Elisabeth Semarang, Sr. Emirensiana Anu Nono OSF., MAN, menjelaskan bahwa para wisudawan tahun ini telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan.
Ia berpesan agar para lulusan, baik perawat maupun ahli gizi, selalu mencintai pasien secara utuh tanpa memandang latar belakang suku, ras, agama, budaya, maupun kondisi lainnya.

“Saya berpesan, para lulusan harus membawa nama baik STIKes Elisabeth Semarang yang telah ditanamkan selama belajar di kampus,” ujarnya.
Pengalaman Belajar di Kampus
Berikut empat mahasiswa berprestasi dalam Wisuda STIKes Elisabeth Semarang Tahun 2025:
Baca juga: Dosen STIKes Elisabeth Semarang Berdayakan Kader Posyandu Delima untuk Cegah Stunting
- Martina Dewi Prihantina – S1 Gizi (IPK 3,79)
Martina mengaku mendapatkan banyak pengalaman selama kuliah, baik suka maupun duka, terutama dengan berbagai tugas akademik.“Di sini kami diajarkan memanajemen waktu dengan baik serta memprioritaskan pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Kami juga dibiasakan menerapkan 5S+1D,” ujarnya. Martina yang berniat langsung bekerja setelah lulus berharap dapat menjaga nama baik kampus. “Kami banyak belajar untuk menjadi profesional, berinteraksi dengan pasien dan masyarakat,” katanya. - Florencia Chisty Nugraha – S1 Ilmu Keperawatan (IPK 3,96)
Florencia mengungkapkan bahwa selama kuliah dirinya dibentuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional melalui semangat Deus Providebit, serta diajarkan untuk tetap rendah hati dan memberikan pelayanan terbaik.
“Pesan ini yang akan selalu saya bawa setelah lulus,” ujar Florencia, yang kini bekerja di RS Tugurejo Semarang. - Winda Meisya Gita – Profesi Ners (IPK 4,0). Winda bercerita tentang pengalamannya menjalani praktik satu tahun penuh di berbagai rumah sakit, seperti Ungaran, Ambarawa, Salatiga, RS Wongsonegoro, RSJ, dan lainnya. “Di sana saya benar-benar mendapat pengalaman dan keterampilan baru. Saya senang bisa berinteraksi dengan pasien, keluarga pasien, dan teman sejawat,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa mahasiswa dari STIKes Elisabeth kerap dipercaya oleh perawat dan dokter dalam berbagai tindakan. “Saya bahkan sering diminta membantu operasi, dari operasi caesar, amputasi, hingga ortopedi,” ungkapnya. Winda sendiri bercita-cita bekerja di Jerman atau Arab Saudi.
- Martinus Novenda Adhi Wicaksono – D3 Keperawatan (IPK 3,96)
Martinus mengaku sangat berkesan kuliah di STIKes Elisabeth karena angkatannya cukup besar dan memperoleh banyak kompetensi.
“D3 dipersiapkan untuk tampil karena fokus pada skill. Kami sering diminta tampil langsung di hadapan pasien untuk pelayanan kesehatan. Kepercayaan rumah sakit terhadap kami lebih tinggi dibanding kampus lain,” ujarnya.
Martinus yang kini bekerja di RS Columbia Asia Semarang menambahkan,
“Kami merasa membawa nama baik kampus dan bisa bersaing dengan kampus-kampus negeri.” (01).