26.5 C
Semarang
, 14 September 2025
spot_img

Semarang Agro Expo Munculkan Inovasi Pertanian dan Dorong Ketahanan Pangan

Dapatkan informasi terbaru tentang Semarang Agro Expo 2025 dan partisipasi 37 tenant dari berbagai sektor pertanian.

SEMARANG, Jatengnews.id — Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin, secara resmi membuka Semarang Agro Expo (SAE) 2025 yang berlangsung di UPTD Agrobisnis Dinas Pertanian Kota Semarang, Kecamatan Mijen Jumat (12/9/2025).

Adapun, acara ini menjadi wujud komitmen Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai bagian penting dari pembangunan kota.

Baca juga : Semarang Agro Expo 2025 Siap Digelar dengan Meriah

Iswar Aminuddin menegaskan bahwa SAE 2025 bukan hanya sekadar pameran, melainkan sarana kolaborasi antara petani, pengusaha, akademisi, kelompok tani, dan berbagai komunitas yang terlibat dalam bidang pertanian. Tahun ini, SAE menghadirkan 37 tenant dari berbagai sektor, termasuk swasta, akademisi, UMKM binaan, dan wanita tani.

“Kegiatan ini menjadi panggung inovasi untuk menggerakkan ekonomi lokal dan menegaskan bahwa pertanian di Kota Semarang bisa menjadi sektor yang dinamis, kreatif, dan berdaya saing tinggi,” ujar Iswar.

Iswar juga menyampaikan pesan dari Wali Kota Agustina, yaitu tema utama acara tahun ini adalah “Bertani untuk Masa Depan” yang menekankan pentingnya ketahanan pangan berkelanjutan sebagai bagian integral dari kemandirian Kota Semarang.

Meskipun Kota Semarang memiliki luas wilayah sekitar 372 km², hanya sekitar 6,41% yang masih digunakan sebagai lahan pertanian. Penurunan luas sawah menjadi tantangan, namun hal tersebut justru memacu pemerintah untuk berinovasi melalui _urban farming_ dan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian alternatif.

“Dengan keterbatasan lahan, kita buktikan bahwa bukan hambatan untuk menciptakan kemandirian pangan. Program seperti Gerakan Makan Sayur dan Buah Nusantara (GEMAS) serta Gerakan Minum Susu dan Makan Telur (GERIMIS LUR) kami perkenalkan sebagai edukasi pola makan sehat sekaligus promosi hasil pertanian lokal,” tambahnya.

Acara ini juga melibatkan generasi muda melalui program petani cilik dan remaja tani, yang menjadi harapan regenerasi petani di Kota Semarang. Berbagai kegiatan edukatif dan hiburan seperti lomba dongeng tani, kontes ternak kambing, dan pelatihan pengolahan empon-empon turut memeriahkan acara.

Wakil Wali Kota menekankan bahwa sektor pertanian tidak hanya soal menanam dan memanen, tetapi juga tentang ketahanan kota, kemandirian ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah terus berkomitmen memperkuat petani dan UMKM melalui dukungan teknologi, akses pasar, serta penguatan ekosistem pertanian.

Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan generasi muda menjadi kunci sukses pembangunan pertanian yang modern dan tangguh di Semarang.

Baca juga : Agustina-Iswar Bangun Rumah Inspirasi Wujudkan Semarang Inklusif

“Pertanian perkotaan harus menjadi bagian edukasi, wisata, sekaligus inovasi sehingga bisa menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan dunia pertanian,” pungkas Iswar. (ADV)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN