DEMAK, Jatengnews.id – Kabar rencana pemerintah untuk menghentikan impor garam pada tahun 2027 disambut penuh harap oleh para petani garam di Kabupaten Demak.
Mereka menilai kebijakan tersebut dapat menjadi titik balik bagi kesejahteraan petani yang selama ini tertekan akibat harga garam anjlok saat stok impor membanjiri pasar.
Petani garam asal Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Masruri, mengatakan bahwa langkah Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono yang berkomitmen menghentikan impor merupakan angin segar bagi petani lokal.
Baca juga : Paskah di Demak Berlangsung Kondusif, Simbol Toleransi Umat Beragama
“Alhamdulillah kalau benar tahun 2027 impor garam dihentikan. Selama ini kami sering rugi karena harga turun ketika garam impor masuk,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Menurut Masruri, selama ini praktik distribusi garam impor kerap tidak sesuai peruntukannya. Meskipun seharusnya untuk kebutuhan industri, sebagian garam impor justru beredar di pasaran sebagai garam konsumsi.
“Tidak semua garam impor masuk industri. Ada yang dijual sebagai garam dapur, itu sangat merugikan kami. Rasanya seperti pemerintah membunuh rakyatnya sendiri,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti masalah kualitas garam lokal yang masih terkendala kadar NaCl rendah karena minimnya fasilitas pemurnian.
“Petani sebenarnya mampu produksi banyak, tapi kadar NaCl masih rendah. Kami butuh mesin pencucian agar garam kami bisa memenuhi standar industri,” katanya.
Masruri berharap pemerintah tidak hanya menghentikan impor, tetapi juga mendukung pembangunan industri pengolahan garam di Demak.
“Kalau di Demak ada pabrik pencucian garam, kami bisa setor langsung tanpa tengkulak. Itu lebih adil dan menguntungkan bagi petani,” pungkasnya.
Baca juga : Ahmad Luthfi Kolaborasi Pembangunan Daerah dengan Para Tokoh Brebes
Petani garam Demak berharap, dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan kemandirian garam nasional pada 2027–para petani di pesisir Demak berharap janji itu benar-benar terwujud agar bisa merasakan hasil jerih payahnya secara layak. (03)
