Purbalingga, Jatengnews.id – Pembangunan infrastruktur tiga jembatan menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025 – 2045 Kabupaten Purbalingga. Ketiga jembatan tersebut adalah jembatan penghubung Lamuk-Bukateja, jembatan penguhubung Pelumutan di Purbalingga dengan Plana di Banyumas, serta jembatan penghubung Lamongan-Tejasari.
Informasi tersebut disampaikan Bupati yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga, Herni Sulasti, pada acara Musrenbangkab RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025, di Pendapa Dipokusumo belum lama ini.
Baca juga : DPRD Karanganyar Sampaikan Tiga Rekomendasi LKPJ Bupati 2023
“Jembatan Desa Pelumutan (Kecamatan Kemangkon) ke Desa Plana (Kecamatan Somagede, Banyumas) saat ini sudah ada embrionya, berupa jembatan gantung. Jembatan ini jika terbangun akan sangat menyingkat waktu tempuh dalam mendukung pengembangan Cibalingmas (Cilacap, Purbalingga, Banyumas),” ujarnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng Jumat (26/04/2024).
Terkait rencana pembangunan jembatan Lamuk – Bukateja, Sekda menjelaskan, Pemkab Purbalingga tengah mengusulkan dukungan anggaran kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui Bantuan Gubernur (Bangub). Ia berharap realisasi tahapan pembangunan bisa dimulai tahun ini.
Selain rencana pembangunan jembatan strategis, Pemkab Purbalingga juga mulai merancang potensi pengembangan jalan lingkar perkotaan. Tujuannya adalah pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru.
“Ada 20 konsep ruas membentuk jalan lingkar. Salah satu yang sudah dikerjakan adalah ruas Wirasana-Kalikajar (Wika). Berkat pembangunan jembatan Wika, kemacetan arus mudik lebaran kemarin lebih terurai dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Baca juga : Ajang Silaturahmi dan Sampaikan Persoalan, Rumah Anggota DPRD Karanganyar Ramai Dikunjungi Warga
Sekda menambahkan, setidaknya ada empat ruas jalan baru yang perlu dibangun dalam kurun waktu 20 tahun ke depan untuk program Jalan Lingkar Perkotaan, yakni jalur Dawuhan-Karanglewas, Brobot-Karanglewas, Sempor Lor-Jatisaba, dan Bojong-Toyareka. (03)
