Karanganyar, Jatengnews.id – Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) Solo yang baru berusia 2 tahun, kembali membuka program pendidikan baru.
Program pendidikan yang baru dibuka untuk tahun akademik 2024 adalah Fakultas Akupuntur dan Pengobatan Herbal.
Dibukanya program pendidikan batu ini, mendapat dukungan sepenuhnya dari Menko PMK dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca juga: Manfaatkan Jeda Kompetisi, Irfan Jauhari Dan Reza Irfana Kembali Ngampus
Rektor Umuka Muhammad Samsuri Rabu (8/5/2024) menyampaikan, izin program pendidikan batu ini sudah turun. Menurutnya, program pendidikan baru ini melibatkan berbagai pihak. Dikatakannya, angkatan pertama ini masih dalam proses pendaftaran.
“Kami juga menjalin kerjasama dengan BRIN. Terutama dalam proses penyusunan kurikulum, tugas pembelajaran, tenaga pengajar. Seluruhnya kami kerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan BRIN juga dengan UPT,”jelasnya.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendi menjelaskan, pengembangan herbal di perguruan tinggi ini merupakan ide bersama.
Saat ini, menurut Menko PMK, mulai terjadi perubahan pengobatan kimiawi dan beralih kepada pengobatan yang lebih alami, dan berbasis kearifan lokal.
“Sejumlah negara mulai beralih ke pengobatan tradisional. Seperti Jepang, China dan India. Meski kedua negara ini mulai beralih ke pengobatan herbal, sekarang bahan baku obat itu dikuasai oleh India sama Cina. Indonesia sendiri masih import bahan baku dari India dan China,”jelasnya.
Baca juga: Menuju World Class University, UIN Walisongo Bangun Jejaring Internasional
Terpisah Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyampaikan, Indonesia belum dalam memanfaatkan kekayaan alam sebagai bahan baku pengobatan tradisional.
“Memang kita belum maksimal memanfaatkan kekayaan untuk bahan baku obat dan juga pengobatan herbal. Dengan adanya prodi seperti di Umuka ini itu akan membuka kesempatan baru untuk pengembangan pengobatan herbal,”tandasnya. (Iwan-02).
