SEMARANG, Jatengnews.id – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mendorong para kader PKK untuk lebih aktif memperkuat program penanganan stunting serta angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).
Hal itu disampaikan Nawal saat memberi arahan dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas TP PKK Kabupaten Rembang di Harris Hotel Sentraland Semarang, Selasa (21/10/2025).
Baca juga: Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin Melantik Ketua PKK Kabupaten/Kota
Menurutnya, kader PKK memiliki peran sentral dalam menekan angka stunting dan AKI/AKB karena bersentuhan langsung dengan keluarga dan masyarakat.
“Peran kader PKK sangat penting. Program PKK berkaitan langsung dengan kesejahteraan keluarga, termasuk penanganan stunting dan AKI/AKB,” ujar Nawal.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Jateng pada 2024 mencapai 17,1 persen, turun dari 20,7 persen pada 2023. Sementara itu, angka kematian ibu dan bayi hingga Agustus 2025 tercatat 270 jiwa, menurun dari 427 jiwa pada 2024.
Nawal menargetkan prevalensi stunting di Jateng bisa ditekan hingga 14 persen pada tahun ini. Ia menekankan pentingnya mengoptimalkan program seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang diinisiasi bersama BKKBN.
Selain itu, PKK juga terus menguatkan program Kencan Bumil (Kenali dan Cek Kesehatan Ibu Hamil) serta Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, yang memantau kesehatan ibu sejak prahamil hingga masa nifas.
Baca juga: PKK Jateng Genjot Penguatan Kelembagaan, Nawal Yasin: Tak Boleh Sekadar Rutinitas
Nawal menambahkan, Pemprov Jateng juga mengembangkan program Dokter Spesialis Keliling (Speling) untuk mendukung layanan kesehatan ibu hamil, termasuk pemeriksaan USG gratis.
“Dengan Speling, ibu hamil bisa dicek kandungannya langsung oleh dokter spesialis. Pemeriksaan dini ini penting untuk keselamatan ibu dan bayi,” tandasnya.(02)







